Ketika kita Begitu dekat dengan kematian

Kamis, 28 Oktober 2010

Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin.
Rasa syukur ini aku haturkan kepada Allah azza walla atas segala nikmat2 yang telah Di berikan kepadaku,..
Hari ini aku merasa memaknai bahwa kematian bisa menjemput kita sewaktu-waktu..
“Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman, yang artinya: "Setiap yang berjiwa akan
merasakan kematian, dan tidak akan disempurnakan balasan kamu melainkan pada
hari kiamat.
" (QS: Ali Imran: 185).

Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” (QS : al mukminun : 80)

Lantas nikmat mana yang masih kita dustakan, Allah masih memberikan kita nikmat hidup yang tidak bisa kita beli dengan apapun. Dengan apa kita akan membalas kebaikan Rabb kita ini? Dengan amal ibadah kita? Belum, belum cukup, amal ibadah yang kita lakukan seumur hidup kita masih belum cukup untuk mengganti nikmat-nikmat Allah yang telah diberikanNya pada kita.

Ibadah saja masih sering tidak khusyuk, masih bolong-bolong, masih banyak yang tidak ikhlas, masih banyak yang tidak sesuai dengan petunjuk Rasulullah.
Ya,.. hari ini aku harus merasa bersyukur, bahkan harus lebih dari yang biasanya…
Tadi siang,ketika kerja, aku bertiga bersama adekku bertugas masang GRC (sejenis boar buat plaffon) di gedung bisip UNS di lantai 3, bayangkan saja tingginya, ketika masang, qadarrullah, kayu pijakan kami patah, Alhamdulillah patah sebelah kiri, andai kanan kami bertiga bakal terjun bebas dari lantai 3.

Itu adalah salah satu kejadian yang mengingatkan kita agar bisa mengambil hikmahnya,
Lalu bagaimana apabila kematian, sesuatu yang Pasti terjadi itu menemui kita? Sudah punya bekalkah kita? Tidak takutkah apabila ternyata kita telah dibungkus dengan kain kafan? Kita udah digotong menuju ke peristirahatan kita di kubur?
Amal ibadah apa yang mau kita jagokan di hari perhitungan nanti? Sudah yakinkah kalo amal ibadah kita lebih bagus?

Simaklah kawan!
Lalu jika kita ingin mati dengan husnul-khotimah dan tanpa su'ul-khotimah, apa
yang harus dilakukan? Simak hadits ini: Dari Ali bin Abu Thalib radhiyAllohu
'anhu dari Nabi shallAllohu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Setiap diri
yang telah dihembuskan nyawanya, maka Alloh telah menentukan tempatnya di surga
atau di neraka" Lalu ada seorang shahabat yang bertanya, " Ya Rasululloh, kalau
begitu apakah tidak sebaiknya kita pasrah pada apa yang telah ditentukan kepada
kita dan kita tidak usah beramal ?" Rasululloh ShallAllohu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Beramallah! Masing-masing akan diberikan kemudahan trehadap apa yang
telah diciptakan untuknya. Adapun yang termasuk orang-orang yang bahagia, maka
Alloh akan memudahkannya melakukan amalan orang-orang yang bahagia. dan adapun
yang termasuk orang-orang yang celaka, maka Alloh akan memudahkannya melakukan
amalan orang-orang yang celaka. "Kemudian beliau membaca firman Alloh:
"Adapun orang-orang yang memberikan (hartanya pada jalan Alloh) dan bertaqwa, dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya
cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami kan menyiapkan
baginya (jalan) yang sukar [QS: Al-Lail: 5-10]"
(HR: Al-Bukhary dan Muslim)

Beramalah dengan disertai ilmu, ikhlaskan ibadah kepada Allah semata, perbanyak tabungan amalmu untuk bekalmu, bisa jadi kita membaca tulisan ini adalah bacaan terakhir kita, Wallahu a’lam.

(di Bumi Allah, Di kamarku, 25 10 2010 – 11.00 PM)

1 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
ana adalah hamba Allah yang masih fakir akan Ilmu,..
Diberdayakan oleh Blogger.